Rabu, 22 Desember 2010

Blood Pressure




Pembakuan Pengukuran Tekanan Darah
Dr. A. Amin Singgih
Bagian Faal Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia/
Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo, Jakarta

Telah kita ketahui bahwa pengukuran tekanan darah dapat
dilakukan secara langsung maupun tidak langsung. Pengukuran
secara langsung hanya dilakukan pada kasus-kasus tertentu
saja, karena harus memasukkan kateter ke dalam pembuluh
darah yang akan diukur tekanan darahnya. Dalam praktek
sehari-hari, pengukuran tekanan darah dilakukan secara tidak
langsung.
Pengukuran tekanan darah yang disebut terakhir begitu
mudah dilakukan sehingga tidak jarang pelaksanaannya di-
serahkan kepada pasien sendiri dengan menggunakan alat
elektronik. Berkaitan dengan hal ini, timbul pertanyaan apa-
kah hasil pengukuran tekanan darah tersebut masih terandal-
kan. Lebih-lebih bila hasil pengukuran tersebut digunakan
untuk menentukan apakah tekanan darah pasien masih dalam
batas-batas normal atau tidak.

Dari berbagai penelitian dapat dilihat bahwa tekanan
darah dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain jenis ke-
lamin, umur, pekerjaan, lingkungan hidup, suku bangsa. Di
samping itu tidak sedikit faktor yang terdapat dalam proses
pengukuran tekanan darah yang dapat mempengaruhi hasil
pengukuran. Faktor tersebut antara lain ialah suhu ruang,
kegiatan jasmani sebelum diperiksa, lengan atas tertekan oleh
lengan baju, kecepatan menurunkan tekanan udara manset,
sikap tubuh selama diperiksa, kegelisahan, ketajaman pen-
dengaran pemeriksa.
Meskipun pemeriksaan darah secara auskultasi dikatakan
mempunyai nilai yang hanya berbeda 10% dibandingkan
dengan pemeriksaan cara langsung, tetapi bila faktor-faktor
tersebut di atas kurang diperhatikan maka kesalahan hasil
pengukuran akan bertambah besar.

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN

Ruang pemeriksaan:
suhu ruang dan ketenangan ruang
periksa yang nyaman. Suhu ruang yang terlalu dingin dapat
meningkatkan tekanan darah.

Persiapan: bila diperlukan dan keadaan pasien memung-
kinkan, sebaiknya dipersiapkan dalam keadaan basal. Karena
biasanya hanya diperlukan nilai tekanan darah "sewaktu".
maka pengaruh kerja jasmani, makan, merokok dihilangkan
terlebih dahulu sebelum diukur.

Jumlah pengukuran: dilakukan pengukuran sebanyak tiga
kali, untuk diambil nilai rata-ratanya. Bila tersangka menderita
hipertensi, dianjurkan untuk mengukur dalam 3 hari berturut-
turut.

Tempat pengukuran: pengukuran dilakukan pada lengan
kanan dan kiri bila dicurigai terdapat peningkatan tekanan
darah.Kesenjangan nilai lengan kanan dan kiri dapat ditimbul-
kan karena coarctatio aorta.

Posisi orang yang diperiksa: untuk keperluan skrining,
dapat dilakukan dalam posisi duduk. Dalam hal ini lengan
bawah sedikit fleksi, serta lengan atas setinggi jantung. Hindar-
kan posisi duduk yang menekan perut, lebih-lebih pada orang
yang gemuk (obese).
Untuk pasien hipertensi, lebih-lebih yang sedang dalam
pengobatan, perlu diukur dalam posisi berbaring dan pada
waktu 1 -- 5 menit setelah berdiri.

SARAN
Meskipun pengukuran tekanan darah secara tidak langsung
akan mendapatkan nilai yang kurang cermat, perlu dilakukan
sebaik-baiknya untuk memonitor perkembangan tekanan
darah pasien serta untuk mencegah tindakan menyimpang
dalam pengelolaan penyakit.
Sebaiknya dilakukan pengukuran tekanan darah seseorang
sedini-dininya, serta secara berkala sehingga memudahkan
deteksi penyimpangan tekanan darah.


For more information, please feel free to get contact me.

regards
Hardi
YM: emehard2000@yahoo.com
phone: 08883213454
phone: 031 40076099

Tidak ada komentar:

Posting Komentar